Langsung ke konten utama

RASIONAL PUN DITUDUH KADRUN



Beberapa hari ini kita saksikan sedang ramai berita tentang penaklukan Afganistan oleh kelompok milisi Taliban. Dan di blow up sedemikian rupa sangat masif oleh media² mainstream Internasional maupun nasional yg narasi dan pretensinya sangat menyudutkan islam. Tendensi keberpihakannya terhadap Amerika pun nampak jelas.


Indonesia yg notabene adalah negara dgn jumlah pemeluk islam terbesar di dunia, ikut serta menanggapi peristiwa tersebut.

Baik pro kontra pun dengan asumsi dan pandangan masing² menjadi perdebatan yg sengit dlm media sosial.


Saya pribadi pun ikut memberikan komentar dlm beberapa media dengan maksud memberikan pelurusan informasi.

Anehnya komentar yg rasional pun dituduh Kadrun🤣.


Ikut komentarin soal Taliban dituduh kadrun, kasih komentar tentang China dituduh kadrun, ikut kritik presiden dituduh kadrun jugašŸ˜‚.


Memangnya KADRUN itu apa sih?

Dan yg memberikan tuduhan KADRUN itu mahluk macam apa pula?


Tapi ada beberap poin penting yg perlu kita tangkap atas dinamika ini adalah :


- Banyak media mainstream yg terlibat proyek propaganda menyudutkan islam.

- Proyek obskurantis dan menyebarkan ketakutan (islamophobia) yg dikembangkan Barat masih sangat masif berjalan

- Jangan lupa bahwa pasar senjata adalah perang. Kalau tdk ada perang pabrik senjata bisa bangkrut.

- Pembelahan politik pasca pilres 2019 masih sangat tajam, padahal Probowo-Sandi sudah masuk kabinet kerja Jokowi.

- Tidak pernah belajar dari sejarah, kaum yg menganggap dirinya nasionalis vs islamis masih berdebat soal cebong vs kampret, padahal rakyat gk dapat apa apa dr pertengkaran ini.

- Elite politik tidak bertanggung jwb atas pembelahan sosial yg semakin tajam, tdk ada upaya yg kongkrit untuk menyatukan kembali bangsa.

- Begonya kita gak sadar ditunggangi dan diadu domba

- Dari pd buang buang energi ngurusin Afganistan, mending fokus ngurus bangsa sendiri yg koruptornya makin menggila.


Wallahualam


#Balagah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FARIZ VILA

  Logo Fariz Vila Fariz Vila adalah sebuah vila dan penginapan asri yang menawarkan konsep "Back To Nature" yang berlokasi di kelurahan Telaga-Bertong, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Secara geografis dan demokrafis "Fariz Vila" terletak dibawah kaki gunung Semoan dan bebukitan, berdekatan dengan pantai Potobatu dan pantai Labuan Balad serta dilintasi langsung oleh muara Bertong yang konon katanya masyarakat lokal meyakini dengan mandi di muara Bertong tersebut dapat mempermudah jodoh. Nuansa alam yang damai dan alami, pemandangan yang natural serta sajian sunset sore hari menjadi sajian unggul dan tak tertandingi.  Indor dan outdor mengusung tema Arabian style yang kuat dengan dihadirkannya kalaborasi wood and glass serta 7 pohon kurma dan hamparan rumput hijau yang mana dapat memberikan impresi bagi setiap pengunjung seperti tidak sedang berada di Indonesia. Kebun kurma & kolam ikan Akses jalan raya hotmik, lahan parkir yang luas, serta air bersih...

HEWAN DOMESTIKASI

Ini adalah sebuah upaya menerawang kehidupan "hewan yg sama tetapi masuk kedalam dua taraf hidup yg berbeda" Hewan pertama disebut dengan hewan LIAR. Adalah hewan yg sehari hari kehidupanya diisi dgn mencari makan, mencari tempat berteduh dan mencari lawan berkawin didalam hutan. Dalam perjalan hidupnya itu, tidak luput pula dari ancaman dan ketakutan akan hewan buas lain yg datang menerkam. Kira kira kehidupan hewan liar yg begitu bebas, rupanya hanya soal mencari makan, mencari tempat berteduh, berkembang biak, dan mati entah Krn tua atau dimangsa hewan lain. Hewan kedua itu yg disebut dgn hewan DOMESTIKASI. Hewan DOMESTIKASI sendiri memiliki arti sebagai hewan yg dijinakkan atau hewan yg di pelihara. Hewan DOMESTIKASI terlihat relatif lebih mudah dalam menjalankan kehidupannya, krn tdk perlu repot repot mencari makan, mencari tempat berteduh atau teman kawin; Karena sudah ada yg menyiapkan. Kira kira kehidupan Hewan Domestikasi yg tdk memiliki kebebasan sama sekali, rupany...

DUA PERISTIWA YANG MENJATUHKAN WIBAWAH NKRI

Peristiwa pengibaran bendera LGBT pada tanggal 17 Mei 2022 yang lalu di Kedubes Inggris Kuningan, Jakarta Selatan dalam rangka memperingati Hari Anti Homofobia tersebut, sangat-sangat melukai perasaan bangsa Indonesia. Pasca aksi tersebut, Kementrian luar negeri RI menyatakan kekecewaannya terhadap kedubes Inggris dan meminta agar semua kedutaan asing menghargai nilai-nilai yang hidup dalam bangsa Indonesia, baik itu nilai-nilai spirituil, sosial dan budaya maupun arif lokal lainnya. (News.detik.com, 25/04/2022) Tidak lama dari peristiwa diatas terjadi peristiwa pelecehan terhadap ulama kita. UAS dipulangkan ke Indonesia setelah tiba di Singapura dan mendapatkan Not to Land Notice (Peringatan tidak boleh mendarat) dengan alasan tidak memenuhi kriteria. Kementrian luar negeri Singapura memaparkan alasan hal itu adalah karena UAS merupakan penceramah ekstrimis dan dan tidak dapat diterima oleh masyarakat multiras dan multiagama. (News.detik.com, 18/05/2022) Lantas apa kesamaan dari kedua...