Langsung ke konten utama

BERLAYAR DIANTARA DUA KARANG


All kisah dimulai dari sebuah desa pesisiran.


Tinggallah seorang nelayan muda dari keluarga miskin yang rutinitas hari harinya adalah menerjang gelombang dan mengarungi lautan 


Pernah suatu pagi ketika matahari nampak mulai mengintip di upuk timur, ketika seorang pemuda hendak akan masuk kelautan dengan perahu sederhananya, ia dipanggil oleh Ayahnya yg tua rentah dgn suara sendu sembari berkata ;


"Anak ku, engkau telah dewasa.

Engkau akan menghadapi fase kehidupan yg sebenarnya.


Memang benar hidup dilautan jauh lebih berat dr pd didaratan. Karena laut adalah misteri, sulit bagi kita utk mengetahui apa yg ada di dalamnya dan sulit pula bagi kita utk memprediksi apa yg akan terjadi seiring silih bergantinya cuaca. 


Ada filsafat maritim yg mengatakan bahwa bangsa bangsa yg menguasai lautan maka mereka akan berjaya di daratan begitu filosofinya.


Sedangkan hidup didaratan adalah sebuah kenyataan yg relatif lebih muda untuk dibaca dinamikanya.


Namun gejolak sosialnya jauh lebih rumit dr pada gelombang di lautan.


Meski pun demikian engkau telah mamiliki jangkar yg kokoh, kemampuan berlayar ditengah gelombang, menangkap ikan dengan cekatan dan cakap merangkai pancing dan umpan; namun itu saja tidak cukup untuk melewati pasang surut gelombang lautan anak ku.


Engkau juga harus memiliki kamampuan Bernavigasi untuk "Berlayar diantara dua karang" agar engkau selamat sampai dipelabuhan.


Wahai anak ku, keberanian dan otot yg kekar saja tdk cukup untuk menghadapi kehidupan, tapi engkau juga hrs memiliki otak yg cemerlang. Wallahualam


Catatan :

Kisah diatas adalah penggalan cerita dari sebuah tulisan saya yg berjudul 

"IDE, NARASI, KARYA"


Lebih kurang mohon dimaklumi.


#Balagah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FARIZ VILA

  Logo Fariz Vila Fariz Vila adalah sebuah vila dan penginapan asri yang menawarkan konsep "Back To Nature" yang berlokasi di kelurahan Telaga-Bertong, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Secara geografis dan demokrafis "Fariz Vila" terletak dibawah kaki gunung Semoan dan bebukitan, berdekatan dengan pantai Potobatu dan pantai Labuan Balad serta dilintasi langsung oleh muara Bertong yang konon katanya masyarakat lokal meyakini dengan mandi di muara Bertong tersebut dapat mempermudah jodoh. Nuansa alam yang damai dan alami, pemandangan yang natural serta sajian sunset sore hari menjadi sajian unggul dan tak tertandingi.  Indor dan outdor mengusung tema Arabian style yang kuat dengan dihadirkannya kalaborasi wood and glass serta 7 pohon kurma dan hamparan rumput hijau yang mana dapat memberikan impresi bagi setiap pengunjung seperti tidak sedang berada di Indonesia. Kebun kurma & kolam ikan Akses jalan raya hotmik, lahan parkir yang luas, serta air bersih...

HEWAN DOMESTIKASI

Ini adalah sebuah upaya menerawang kehidupan "hewan yg sama tetapi masuk kedalam dua taraf hidup yg berbeda" Hewan pertama disebut dengan hewan LIAR. Adalah hewan yg sehari hari kehidupanya diisi dgn mencari makan, mencari tempat berteduh dan mencari lawan berkawin didalam hutan. Dalam perjalan hidupnya itu, tidak luput pula dari ancaman dan ketakutan akan hewan buas lain yg datang menerkam. Kira kira kehidupan hewan liar yg begitu bebas, rupanya hanya soal mencari makan, mencari tempat berteduh, berkembang biak, dan mati entah Krn tua atau dimangsa hewan lain. Hewan kedua itu yg disebut dgn hewan DOMESTIKASI. Hewan DOMESTIKASI sendiri memiliki arti sebagai hewan yg dijinakkan atau hewan yg di pelihara. Hewan DOMESTIKASI terlihat relatif lebih mudah dalam menjalankan kehidupannya, krn tdk perlu repot repot mencari makan, mencari tempat berteduh atau teman kawin; Karena sudah ada yg menyiapkan. Kira kira kehidupan Hewan Domestikasi yg tdk memiliki kebebasan sama sekali, rupany...

DUA PERISTIWA YANG MENJATUHKAN WIBAWAH NKRI

Peristiwa pengibaran bendera LGBT pada tanggal 17 Mei 2022 yang lalu di Kedubes Inggris Kuningan, Jakarta Selatan dalam rangka memperingati Hari Anti Homofobia tersebut, sangat-sangat melukai perasaan bangsa Indonesia. Pasca aksi tersebut, Kementrian luar negeri RI menyatakan kekecewaannya terhadap kedubes Inggris dan meminta agar semua kedutaan asing menghargai nilai-nilai yang hidup dalam bangsa Indonesia, baik itu nilai-nilai spirituil, sosial dan budaya maupun arif lokal lainnya. (News.detik.com, 25/04/2022) Tidak lama dari peristiwa diatas terjadi peristiwa pelecehan terhadap ulama kita. UAS dipulangkan ke Indonesia setelah tiba di Singapura dan mendapatkan Not to Land Notice (Peringatan tidak boleh mendarat) dengan alasan tidak memenuhi kriteria. Kementrian luar negeri Singapura memaparkan alasan hal itu adalah karena UAS merupakan penceramah ekstrimis dan dan tidak dapat diterima oleh masyarakat multiras dan multiagama. (News.detik.com, 18/05/2022) Lantas apa kesamaan dari kedua...